News86 – Bencana alam seperti Gempa bumi telah melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2018 lalu. Mengacu dari hal tersebut, Kodim 1620/Loteng tingkatkan pengetahuan kesiapsiagaan dan kemampuan personel dalam menanggulangi bencana gempabumi.
Dandim 1620/Lombok Tengah, Letkol Kav. I. F. Andi Yusuf Kertanegara menyampaikan, latihan penanggulangan bencana alam (Latgulbencal) Korem 162/WB tahun 2022 ini merupakan kegiatan simulasi teknis dengan situasi bencana di wilayah Lombok Tengah.
“Ini sebagai bentuk latihan koordinasi, komunikasi dan evakuasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam,” ungkapnya Kamis 1 Desember 2022.
Dikatakan Dandim, melalui pelatihan penanggulangan bencana ini bisa meningkatkan pengetahuan, kesiapsiagaan, dan kemampuan personel menghadapi bencana alam yang sewaktu waktu mungkin terjadi yang mengancam masyarakat.
Adapun personil yang terlibat seperti time table tactical floor game (TFG) Latgulbencal Korem 162 dengan mendirikan posko-posko latihan yang terpusat di Lapangan Bundar Praya. Kegiatan itu diskenario telah terjadi bencana alam yakni Gempabumi berkekuatan Magnitudo 8,0 SR mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis 1 Desember 2022 Pukul 09.00 Wita.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa terjadi dengan episenter pada koordinat 10,86 drajat LS; 116,21 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 KM karena adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Gempa dahsyat yang terjadi memicu potensi Tsunami yang diperkirakan akan tiba dalam waktu kurang lebih 26 menit di pantai selatan Lombok, setelah terjadinya gempabumi.
Pada akhirnya, pemutakhiran data BNPB mencatat 30 orang korban meninggal dunia akibat bencana tersebut. Sebanyak 60 jiwa mengalami stres (Pemenuhan kebutuhan dasar), dan sekitar 30 persen pengungsi di posko pengungsian (Lapangan Muhajirin, Praya) mengalami muntaber, diare, demam tinggi, serta kekurangan gizi.
Selaku Dansatgas PRCPB Kodim 1620/Loteng Letkol Andi Yusuf, menuturkan kegiatan ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan seperti TNI, Polri, Basarnas, BPBD, BMKG, instansi pemerintah lainnya dan masyarakat.
Menurutnya, selain personil, pelatihan juga bertujuan untuk meningkatkan kepasitas masyarakat dalam rangka mendukung ketahanan wilayah, dan penanggulangan bencana untuk mengurangi resiko akibat terjadinya bencana alam.
Pada dasarnya Provinsi NTB merupakan wilayah yang rawan akan bencana. Hampir semua jenis bencana mulai dari skala kecil hingga besar pernah terjadi di wilayah ini. Selain itu, meski berskala kecil hingga sedang namun bencana alam selalu berpotensi terjadi setiap harinya.
Oleh karena itu, Dansatgas PRCPB Kodim 1620/Loteng, Letkol Andi Yusuf, menilai situasi ini perlu di antisipasi dan ditindaklanjuti dengan latihan. Sehingga dalam pelaksanaannya bisa maksimal sesuai SOP dan tidak terdapat kesenjangan.
Adapun fokus kegiatan dalam latihan Latgulbencal ini adalah Pertama, menilai tindakan respon/reaksi masyarakat, baik individu, keluarga dan komunitas untuk melakukan evakuasi yang terencana.
Kedua, mengkaji kemampuan peralatan penunjang komunikasi sistem peringatan dini, penunjang evakuasi, serta penunjang tanggap darurat. Ketiga, mengkaji kerja sama antar instansi, institusi pemerintah, dan organisasi local.
Keempat yaitu melakukan evaluasi dan mengidentifkasi bagian persiapan dan perencanaan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
More Stories
Mahkamah Agung Batalkan Permendagri Nomor 93 Tahun 2017,Dusun Nambung Resmi Masuk Wilayah Lombok Tengah
ITDC Gelar Road to Ramadhan Kareem The Mandalika 2023
Demi Tingkatkan Kinerja, PDAM Loteng ikuti Workshop Aplikasi Penilaian Kinerja Mandiri BPKP